Baru-baru ini, seorang mahasiswi cantik asal Sulawesi Selatan sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial, geng.
Bagaimana tidak, wanita muda berparas cantik ini ternyata tak gengsi melakoni pekerjaan kasar sebagai kuli angkut semen, lho.
Sosok yang dimaksud adalah Nur Aini, mahasiswi berusia 21 tahun yang sedang menuntut ilmu di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Usut punya usut, ia melakukan pekerjaan kasar tersebut bersama kedua orang tuanya. Bahkan, ia hanya menerima upah Rp600 untuk setiap sak semen yang ia angkut.
"Angkat semen 1 sak dahulu Rp500, sekarang Rp600, naik Rp100," kata Aini, dilansir dari detikcom, Kamis (16/12/2021).
Aini lalu mengungkapkan bahwa pekerjaan tersebut sudah ia lakoni sejak masih di bangku SMA. Ia beralasan kalau pekerjaan itu dilakukannya karena tak tega melihat kedua orang tuanya.
Ya, Aini tak ingin kedua orang tuanya selalu pulang larut malam karena bekerja sebagai kuli angkut. Agar pekerjaan orang tuanya cepat selesai, ia akhirnya ikut melakukan hal yang sama.
"Awalnya karena orang tuaku pekerja angkat semen, mama sama bapak. Terus pas kelas 1 SMA kan mamaku sering pulang malam, tengah malam, kadang subuh baru pulang," ujar Aini.
"Aku heran karena orang tua selalu pulang malam. Saya memang sering mau ikut, lama-lama juga ikut bantu-bantu angkat semen," lanjutnya.
Tentu saja, Aini tidak menampik bahwa pekerjaan yang ia lakoni itu terasa sangat berat. Terlebih, pekerjaan sebagai kuli angkut memang lebih banyak dilakoni kaum pria karena banyak memakan fisik.
Bahkan, Aini mengaku kerap mengalami cedera di bagian bahu karena selalu menahan beban yang tidak bisa dibilang enteng.
"Awalnya susah sekali, sampai berdarah itu bahu, sakit sekali. Lama kelamaan sudah biasa, ternyata begini pekerjaannya orang tuaku," tuturnya.
Berstatus sebagai mahasiswi perantau, tentu saja ia tidak melupakan studi yang sedang dijalani. Aini membeberkan bahwa pekerjaan sebagai kuli angkut hanya ia lakoni setiap akhir pekan saja.
Setiap hari Kamis, ia biasanya akan pulang ke Pinrang untuk bekerja jadi kuli angkut. Kemudian setiap Minggu sore, ia akan kembali ke Makassar untuk menjalani perkuliahan pada esok harinya.
Dengan bayaran Rp600 per satu sak semen, Aini mengaku bisa mengantongi uang sebesar Rp400 ribu setiap akhir pekannya.
"Dalam satu mobil biasanya mengangkut 850 sak semen, sesuai rezeki, sih. Kalau ada yang panggil, kalau mobil truk minta bantu dulu angkat semen ke toko. Totalnya paling Rp400 ribu," ujar Aini.
Meski pekerjaan tersebut dianggap tak lazim untuk mahasiswi seperti dirinya, namun ia sama sekali tidak merasa gengsi. Ia berujar bahwa niat utamanya adalah untuk membantu orang tua.
"Motivasi saya kerja itu orang tua. Jangan malu, jangan gengsi. Apapun pekerjaan yang jelas hahal, jangan pernah malu. Karena sekarang kalau malu tidak akan bisa berkembang," katanya.
Diketahui, video Aini saat bekerja sebagai kuli angkut belakangan menjadi viral di media sosial setelah diunggah lewat akun TikTok-nya @Ainy0507.
Aksi Aini saat memikul semen itu pun langsung mencuri perhatian para warganet. Tak sedikit warganet yang merasa salut akan kemauan Aini untuk melakoni pekerjaan berat tersebut.
"Seneng aja liat cewe gak malu kerja kayak gini, yang penting halal kan," komentar salah satu warganet.
"Sukses terus buat kamu. Semoga ini jadi motivasi buat yang lainnya," komentar warganet lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar